Pembangunan ketahanan pangan di Indonesia telah ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan yang dirumuskan sebagai usaha untuk mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh rumah tangga dalam jumlah yang cukup, mutu dan gizi yang layak, aman dikonsumsi, merata serta terjangkau oleh setiap individu.
Sampai saat ini masih banyak rumah tangga yang belum mampu mewujudkan ketersedian pangan yang cukup terutama dalam hal mutu/tingkat gizi. Dalam hal ini keanekaragaman pangan menjadi salah satu pilar dalam ketahanan pangan. Keanekaragaman sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan konsumsi masyarakat menuju pangan yang beragam dan bergizi seimbang. Berbagai sumber pangan lokal pada beberapa wilayah masih dapat dikembangkan untuk memenuhi keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat pada wilayah yang bersangkutan.
Konsumsi pangan yang beranekaragam diharapkan dapat memenuhi kecukupan gizi seseorang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Namun sekarang ini telah terjadi perubahan dalam pola konsumsi sebagai bagian dari perubahan gaya hidup. Terdapat kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan siap saji dengan kalori tinggi, rendah kandungan seratnya. Adanya ketidakseimbangan dalam pola konsumsi ini telah mendorong timbulnya berbagai masalah kesehatan. Diet tinggi lemak dan tinggi kalori berkaitan erat dengan peningkatan prevalensi obesitas yang sering menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif di antaranya hiperkolesterol dan diabetes mellitus. Kekurangan sumber nutrisi tertentu seperti asam folat dapat juga mengakibatkan cacat bawaan pada bayi dan berbagai penyakit lainnya, selain itu kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia yang mengganggu produktivitas.
Menyikapi hal tersebut, menjadi sangat perlu dilakukan penelitian mengenai makanan sehat untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif tersebut. Dalam hal ini, penelitian pembuatan makanan sehat dilakukan dengan menggunakan bahan pangan lokal. Ketersediaan bahan pangan lokal cukup berkesinambungan sehingga dapat terjaga keberlanjutan produksi makanan sehat yang akan dilakukan.
Produk-produk pangan yang dikembangkan ini berasal dari bahan pangan lokal hasil pertanian diantaranya yaitu umbi-umbian, pangan sumber protein nabati (kacang-kacangan) dan rumput laut. Umbi-umbian merupakan bahan pangan sumber karbohidrat. Makanan sehat yang dibuat dari umbi-umbian, mengandung serat, indeks glikemik yang rendah serta senyawa aktif yang dapat bermanfaat bagi para penderita diabetes mellitus. Kegiatan makanan fungsional untuk penderita diabetes melitus merupakan kegiatan unggulan program pangan yang bersinergi dengan salah satu kegiatan di Pusat Penelitian Kimia LIPI.
Bahan pangan lainnya yang dikembangkan yaitu kacang-kacangan sebagai sumber protein. Bahan pangan sumber protein dipilih mengingat fungsi protein yang sangat penting bagi tubuh. Dalam pembuatan makanan sehat dari sumber protein nabati ini akan dilakukan optimasi proses, termasuk proses fermentasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai cerna protein dalam tubuh. Dengan demikian diperoleh makanan sehat dengan tingkat kecernaan protein yang tinggi dalam tubuh sehingga dapat memperlancar metabolisme. Untuk meningkatkan nilai gizi bahan pangan perlu diperkaya misalnya dengan zat besi dan folat.
Selain itu, posisi geografis Indonesia yang merupakan pertemuan berbagai patahan bumi dan jalur gunung berapi di dunia, mengakibatkan frekuensi bencana alam berupa gempa bumi, gelombang tsunami dan letusan gunung berapi di Indonesia cukup tinggi. Kondisi tersebut menuntut sebuah budaya �sadar bencana� yang harus dikembangkan/diperkenalkan di masyarakat. UPT BPPTK LIPI sebagai salah satu institusi IPTEK, memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan teknologi yang menunjang upaya �sadar bencana� tersebut dalam bentuk makanan yang disiapkan untuk kondisi bencana.
A. Tujuan
1. Pengembangan makanan fungsional dengan memanfaatkan bahan pangan lokal berbasis umbi-umbian dan kacang-kacangan.
UPT BPPTK LIPI Yogyakarta bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Gunungkdul menyelenggarakan Program Pengembangan Klaster Kakao di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungk ...
Ulva Sp merupakan salah satu jenis alga/ rumput laut yang banyak terdapat di pantai berkarang. Sebagai bentuk penganekaragaman olahan pangan dan peningkatan harga jual, rumput laut jenis ...
Perubahan pola konsumsi mendorong timbulnya masalah-masalah kesehatan dengan munculnya berbagai penyakit degeneratif, salah satunya yaitu Diabetes Mellitus (DM). Penyakit diabetes ...
Nama Produk Deskripsi Gudeg Kaleng Gudeg telah begitu kuat menjadi ikon kuliner khas Yogyakarta. Namun sebagai produk kuliner basah, daya simpan gudeg tidak bertahan d ...
DAY EAT adalah biskuit sehat kaya serat, berkalori rendah, berbahan dasar pangan local, khususnya ubi jalar putih dan beras merah. Produk ini telah dipatenkan dengan nomer paten: PATEN P00201304806 ...
http://koran-jakarta.com Jika dibanding dengan tepung gandum dan tepung beras, kandungan karbohidrat pada tepung garut jauh lebih tinggi. Garut yang termasuk tanaman umbi-umbian selama ini hany ...
VIVAnews Gudeg kalengan ini diproduksi peneliti LIPI Yogyakarta. Senin, 16 Juli 2012, 13:40 VIVAnews - Makanan tradisional memiliki keterbatasan pada daya tahan dalam hitungan hari. Daya tahan i ...
Mangut lele merupakan makanan khas dari daerah Bantul, Yogyakarta. Lele dimasak dengan menggunakan bumbu mangut, yang didominasi dengan kuah dari santan. Komposisi Gizi Mangut Lele Kaleng : GIZI % ...
Tepung BMC Tempe merupakan tepung campuran dari tepung tempe dan bahan lokal lainnya (tepung beras, tepung kacang hijau dll). Tepung BMC Tempe ini dapat dibuat menjadi produk makana ...
Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan dibumbui dengan kluwak. Penggemar makanan ini relatif banyak. Sayangnya, gu ...
UPDATED ICONPROBIOS 2019 with officially confirmed Plenary Speaker Research Unit for Natural Product Technology, Indonesian Institute of Sciences (BPTBA LIPI) is pleased to invite you to join the thi ...
Research Unit for Natural Product Technology, Indonesian Institute of Sciences (BPTBA LIPI) is pleased to be able to invite  ...
Dear researchers and scientists across the globe, Research Unit for Natural Product Technology, Indonesian Institute of Sciences (BPTBA LIPI) is pleased to be able to invite you to “The Interna ...
Gunungkidul –Senin, 1 Februari 2016, UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Al Mawaddah Binaan IPTEKDA Tahun 2014 UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI Gunungkidul menerima Piagam Pen ...
Pekan Teknologi UPT BPPTK LIPI Tahun 2015 Gunungkidul – Kamis, 5 November 2015, Pkl. 09:00 WIB, dalam rangka pelaksanaan Pekan Teknologi Tahun 2015 UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi ...
Kegiatan berlangsung pada 2 - 13 November 2015. Tempat: UPT BPPTK LIPI Kegiatan: Forum IPTEKDA dan UKM Bedah Buku Pameran produk UKM binaan LIPI Workshop Pengolahan Perikanan Seminar F ...
Gunungkidul � UPT BPPTK LIPI Yogyakarta bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Gunungkdul menyelenggarakan Program Pengembangan Klaster Kakao di Desa Nglanggeran ...
Gunungkidul – UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Gunungkidul mengadakan kegiatan Diseminasi Teknologi Olahan Pangan untuk Kecamatan Pajangan- ...
Harian Kedaulatan Rakyat WONOSARI (KR) - Sejumlah produsen makanan olahan di Gunungkidul meningkatkan produksi untuk melayani kebutuhan Lebaran, maupun oleh-oleh pemudik kembali ke perantauan. Tida ...
http://m.tabloidnova.com Terkendala Dana Sekitar tahun 2008-2009, LIPI, kata Kepala Divisi Program dan Kerjasama LIPI Jogja Satriyo Krido Wahono,ST , melakukan uji coba produk kalengan yang i ...
Sorghum (Sorghum bicolor L. Moench) is one of the major food crops of the semiarid regions of Africa and Asia. Compared to other major cereal crops, sorghum has a distinct advatage of being ...